Selamat Idul Fitri

Oleh: Suharyanto

Tak terasa, kita telah memasuki hari ke-18 ramadhan 1430 H. Insya Allah 2 hari lagi sudah masuk 1 Syawal. Artinya, lebaran telah di ambang mata. Hiruk pikuk pun telah pula berlangsung seminggu sebelumnya, mulai dari yang sibuk mudik dengan segala atribut-atributnya (oleh-oleh, ongkos, barang bawaan dan lain-lain) dan yang tidak mudikpun sibuk dengan segala persiapan untuk lebaran. Kebanyakan orang sibuk membuat kue atau makanan untuk lebaran, pakaian baru hingga memperindah rumah. Prosesi tahunan ini sudah lazim bagi masyarakat Indonesia. Nyaris aktivitas “memperbaharui diri” secara fisik dan ekonomi menumpuk di akhir ramadhan hingga awal syawal.

Tidak ada yang salah, bagi warga yang penghasilannya pas-pasan memang hanya bisa memperbaharui pakaiannya sekali setahun dengan menggunakan momen lebaran. Demikian juga dengan memperindah rumah, memberikan oleh-oleh dan hadiah kepada sanak saudara terjadi pada momen setiap lebaran.

Selain memperbaharui diri secara fisik itu, melalui momen lebaran juga terjadi perbaharuan hubungan social. Melalui lebaran, warga masyarakat saling berkunjung satu sama lain, saling maaf-memaafkan. Saling berkomunikasi dengan kehangatan dan lain-lain yang telah menghangatkan hubungan yang sebelumnya biasa-biasa saja atau malah cenderung dingin. Lebaran telah mencairkan kebekuan, menghangatkan kedinginan, mengikhlaskan kedongkolan dan memaafkan kesalahan.

Tentu saja, selain secara perbaharuan secara fisik, melalui ramadhan dan syawal diharapkan terjadi pembaharuan spiritual. Puasa ramadhan, sebagaimana banyak disampaikan oleh tukang ceramah, adalah wahana untuk meningkatkan nilai spiritual seseorang. Lalu, nilai-nilai puasa akan disahkan dengan zakat fitrah, maka akhirnya jadilah orang itu sebagai orang yang telah kembali kepada fitrahnya. Seringkali, fitrah ini diartikan suci, sehingga kembali pada fitrah artinya kembali suci. Bisa jadi demikian, karena setiap anak manusia dilahirkan dalam keadaan suci, itu adalah fitrah manusia. Akan tetapi bukan hanya itu saja, fitrah adalah sesuatu yang sesuai dengan kaidah yang semestinya benar (dalam hal ini adalah agama) sehingga orang yang kembali kepada fitrahnya adalah orang yang sesuai dengan aturan agamanya.

Kembali fitri bukan hanya kembali suci (yang kemudian dikotori lagi), melainkan juga kembali kepada nilai-nilai kemanusiaan, kesabaran, peduli dengan sesama, memiliki kepekaan social dan berperan aktif dalam hidup dan kehidupan di dunia. Maka barang siapa yang merasa diseur untuk berpuasa di bulan ramadhan ini, kemudian menunaikan kewajiban zakat fitrak sudah layak untuk merayakan kemenangan fitrahnya sebagai manusia ciptaan Allah. Dan layak pula mendapat ucapan Selamat Idul Fitri, 1 Syawal 1430 Hijriah. Minal Aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin.[]

Leave a comment

Filed under Artikel Umum

Leave a comment