Batu Akik Lagi

Batu Akik Lagi

(Sebuah Cerpen)

Oleh: Suharyanto

 

Pokoknyo sejak dak musim batu akik lagi, idup ambo kek beberapo kawan ambo seraso merdeka. Mano idak, selamo ko kami rengam nian dekek seorang kawan yang gilo nian kek batu akik. Tiok ketemu pastilah becerito tentang batu akik, mulai dari bentuk, warno, motif, fungsi, asal dan macam-macamlah entah apo sebagai. Yang mbuek kesal ko bukan batu akiknyo, tapi perangai kawan ko yang kalu becerito batu akik mbuek kesal. Ceritonyo cok diulang-ulang, kadang bebisik di telingo takut orang lain ndengar. Cak rasio nian. Padahal cerito tu lah bekali-kali dicritokan. Mano Cuma crito ajo, ngasih idak. Ngancak bae, kecek orang Plembang.  Iko bukan ambo ajo yang mraso. Banyak kawan lain jugo cak itu. Continue reading

Leave a comment

Filed under Cerita

Insya Allah atau Inshaa Allah?

Insya Allah atau Inshaa Allah

Oleh: Suharyanto

 

Akhir-akhir ini di media jejaring sosial cukup ramai dengan adanya posting yang menyebutkan bahwa penulisan kata “Insya Allah” semestinya diganti dengan “Inshaa Allah” karena dianggap penulisan “Insya Allah bermakna “menciptakan Allah” dan “Inshaa Allah bermakna “dengan ijin Alah”. Tak sedikit netizen yang kemudian turut menyebarkan (share) kepada teman-temannya. Tak ayal ini menjadi pertanyaan tersendiri perihal mana yang benar dan mana yang seharusnya digunakan. Continue reading

3 Comments

Filed under Artikel Umum

SERONOK

Oleh

Suharyanto

 

Apakah yang terpikir oleh anda bila membaca atau mendengar kata ‘seronok’? Saya yakin sebagian besar kita akan berasosiasi dengan sesuatu yang bermakna negatif. Seronok dimaknai sebagai sesuatu perbuatan, tindakan, dan perilaku yang tidak pantas, tidak patut, tidak sopan, dan tidak senonoh. Seronok juga diasosiasikan dengan sesuatu yang mengarah pada kecabulan. Inilah yang kebanyakan kita mengasosiasikan atau memaknai kata ‘seronok’.

Benarkan demikian sebenarnya? Mari kita tengok pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai kamus rujukan berbahasa Indonesia. Pada KBBI edisi luring (offline) dan daring (online) saya tersua kata ‘seronok’ dengan arti yang sangat bertentangan dengan asosiasi di atas. Menurut KBBI tersebut, ‘seronok’ dimaknai sebagai ‘menyenangkan hati, ‘sedap dilihat (didengar dsb)’, dengan contoh kalimat: “di dunia keronggengan ini suara pesinden itu sama-sama seronok dan menarik hati”.

Menyimak uraian menurut KBBI terlihat bahwa kata ‘seronok’ bermakna positif, yaitu menyenangkan dan ini menekankan pada suasana batin, bukan pada perbuatan. Oleh karenanya, bolehlah kita membuat kalimat seperti ini: “aduh, seronoknya seusai menyelesaikan ujian tulis kualifikasi doktor! Lepas sudah salah satu beban”. Di sini tergambar keriangan hati (suasana hati, bukan sikap) setelah selesai mengikuti ujian kualifikasi karena salah satu beban hidupnya berkurang.

Tetapi mari kita simak di google translate. Ketiklah kata ‘seronok” bahasa Indonesia dan cari terjemahannya ke dalam bahasa Inggris, maka kita menjumpai kata nudity. Lalu ketik kata ‘seronok’ bahasa Malay dan klik terjemahannya maka kita mendapati kata ‘enjoy’.

Memang dalam bahasa asalnya, Melayu, ‘seronok’ bermakna menyenangkan hati. Namun sekarang kebanyakan orang Indonesia memaknai pada aspek sikap, tindakan, dan perilaku yang tidak pantas, tidak sopan, dan sejenisnya. Lalu, bagaimana dengan makna di KBBI? Apakah diganti saja pengertian di KBBI atau kita ganti pola pikir kita sehingga memaknai ‘seronok’ sama dengan kamus? Nah, tugas pakar bahasa Indonesia ini.[]

(Ditulis dalam rangka menghormati bulan Bahasa, Oktober).

Bogor, 1 Oktober 2015

Leave a comment

Filed under Artikel Umum

Gilo Batu Akik

(Sebuah Cerpen)

Oleh: Suharyanto

Iko cerito kawan ambo yang hobi batu akik. Kawan ko memang kolektor batu akik. Nyo kalu cerito batu akik cak tahu galo dari A sampai Z. Akik dari Sabang sampai Merauke tahu galo. Cuma ambo ko ado lah kesalnyo ke nyo ko. Bukan kesal dengan batu akiknyo. Tapi rengam dekek caro nyo yang suko becerito tentang batu akik. Mulai dari asal muasal batu akik, warno, motif, ukuran, hargo dan khasiatnyo, segalo diceritokan. Ceritonyo kadang diulang-ulang terus, caknyo orang baru sekali kolah dengar ceritonyo. Kalu nyo lah becerito batu akik dak biso lagi disela, dak biso lagi kito menimpali, pokoknyo sampai nyo abis becerito. Ciri-cirinyo kalu mulutnyo lah bebuih. Itu biso berjam-jam. Minimal 1 jam dak berenti. Sapo yang ndak ndengarinyo. Continue reading

4 Comments

Filed under Cerita

Demistikasi Batu Akik

Oleh: Suharyanto

Fenomena masif semua serba batu akik memberi dampak postif dalam beberapa hal. Paling tidak bagi ekonomi kreatif ini memberikan keuntungan karena ekonomi rakyat dapat bergerak ke arah yang postif. Di banyak titik telah tumbuh pusat-pusat pembuatan batu akik yang memberikan nilai ekonomi. Ekonomi masyarakat dan industri pariwisata menjadi berkembang. Continue reading

8 Comments

Filed under Artikel Umum

Membuat Bahasa

Oleh: Suharyanto

Orang Indonesia tergolong cukup kreatif dalam menciptakan bahasa. Kita ingat pada masa Orde Lama, Presiden Soekarno kreatif sekali menciptakan akronim yang kemudian malah menjadi bahasa sehari-hari. Contohnya kata “berdikari” yang merupakan akronim dari “berdiri di kaki sendiri”. Continue reading

2 Comments

Filed under Artikel Umum

When Bees Ran “Amok”

By: Suharyanto

One of my memories is when a large number of bees ran amok and stunk many people at river Aro (Kali Aro) of my villages, Sri Bhawono, East Lampung. At that time, I was a child. I was at the river  named “Kali Aro” with my friends. Besides us, there were some kids, teenagers, and adults with different activities. Suddenly, wind blew so fast so that rotten bough of the biggest tree closed to the river fallen down. At first, none of us realized what was happening. Then an old man screamed “run away, the bees run amok!”. Some people also yelled “Swim in!”. We were aware that the fallen bough hit big colony of the bees at another branch of the tree. My friends and I swam into the river and hid among grasses sticking down from land into water. Continue reading

1 Comment

Filed under Cerita

Anakku, Indah Memesona

Oleh: Suharyanto

Senyumnya, indah memesona
Memeluknya, lembut bagai sutera
Melihatnya, indah bagai purnama
Tangisnya, merdu laksana harpa
Tuhanku, kubersyukur tidak terkira

(Untuk Anakku, Sri-Bintang Utama Athallah)
Bengkulu, 24 Maret 2012

7 Comments

Filed under Syair

Karunia Terindah

Oleh: Suharyanto

Selubungmu pecah
Suaramu membuncah
Aku menengadah:

Duhai Duli Pemurah
Kau redam hati yang resah
Dalam gundah
Satu windu sudah

Tuhanku yang penuh Rahmah
Nantiku usai sudah
Kau hadirkan karunia terindah
Kubersimpuh melimpah-limpah

Tidak lagi aku termangu
Telah wujud harapan baru
Selamat datang benih regenerasiku!

(Menyambut syukur atas lahirnya putraku, Sri-Bintang Utama Athallah, pada 11 Maret 2012 pukul 18.00.)

Leave a comment

Filed under Syair

Masjid (Tidak) Ramah Anak

Oleh Suharyanto

Sesungguhnya masjid bukan hanya sebagai tempat sholat, melainkan juga sebagai tempat sosial-budaya, kemasyarakatan, tempat belajar anak, dan untuk kepentingan-kepentingan umum dan kebaikan lainnya. Continue reading

2 Comments

Filed under Artikel Umum, Hikmah